ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil menulis cerita pendek siswa kelas X-2 setelah
dilaksanakan tindakan dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Pada
siklus I, guru menggunakan cerita pendek karya Ahmad Tohari yang
berjudul “Pengemis dan Shalawat Badar” yang telah dibagi dua. Guru
meminta siswa untuk duduk berpasangan dan saling menukar kata kunci dari
sebagian cerpen yang telah mereka baca. Refleksi pada siklus I
menunjukkan bahwa siswa kurang paham teknik yang digunakan guru sehingga
waktu menjadi tidak efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, pada siklus
II guru tidak meminta siswa untuk menukar kata kunci, namun saling
bercerita tentang cerpen yang mereka baca. Cerpen yang digunakan pada
siklus II ialah cerpen karya Putu Wijaya yang berjudul “Peradilan
Rakyat”. Refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa siswa kesulitan
membaca cerpen karena terlalu panjang. Pada siklus III, guru
merencanakan sebuah permainan yang berguna untuk menentukan pasangan
siswa. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kebosanan dan meningkatkan
semangat siswa. Selain itu, guru memilih cerpen yang lebih pendek untuk
dijadikan bahan pembelajaran yaitu cerpen berjudul “Anjing Tersayang”
karya Indra Tranggono.
Pada siklus I, terdapat 58,53% siswa yang belum memenuhi nilai KKM dengan rata-rata nilai 67,03. Pada siklus II jumlah siswa yang belum memenuhi nilai KKM berkurang menjadi 36,11% dan rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 73,77. Sementara itu pada siklus III semua siswa telah memenuhi nilai KKM dan rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 82,81. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik bercerita berpasangan terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa.
Pada siklus I, terdapat 58,53% siswa yang belum memenuhi nilai KKM dengan rata-rata nilai 67,03. Pada siklus II jumlah siswa yang belum memenuhi nilai KKM berkurang menjadi 36,11% dan rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 73,77. Sementara itu pada siklus III semua siswa telah memenuhi nilai KKM dan rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 82,81. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik bercerita berpasangan terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa.
DOWNLOAD
mkasi atas informasi'y....
BalasHapus